PatriaPos Indonesia | Portal Media Independen Terkini & Terpercaya

Legenda Lembu Suro: “Kediri Dadi Kali, Tulungagung Dadi Kedung, Blitar Dadi Latar”

Ilustrasi sosok Lembu Suro mahluk legenda yang mendiami Gunung Kelud
Ilustrasi sosok Lembu Suro mahluk legenda yang mendiami Gunung Kelud

PatriaPos.Com – Gunung Kelud, terletak di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur, memiliki daya tarik misterius yang menakutkan.

Mitos tentang Lembu Suro, makhluk mitologi yang konon dikubur hidup-hidup di dalam kawah gunung, sudah menjadi legenda yang terus dikenang dan disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya sejak dahulu kala.

Cerita ini tidak hanya menyimpan pelajaran moral yang mendalam, tetapi juga menjadi pengingat akan kekuatan alam yang tak terduga.

Berawal dari Sayembara Memperebutkan Putri Cantik

Alkisah, dimulai di Kerajaan Jenggala yang makmur, Raja dan Putri Dewi Kili Suci dilanda kegelisahan.

Kabar tentang kecantikan dan keelokan wajah dari sang putri telah tersebar luas hingga ke seluruh pelosok penjuru, hal ini akhirnya memicu perhatian banyak kaum adam untuk segera meminangnya.

Mulai dari para pangeran tampan, ksatria tangguh nan berani, bahkan makhluk-makhluk gaib dari entitas lain ikut datang untuk mempersunting sang putri.

Melihat banyaknya pelamar dengan latar belakang yang beragam, Raja Jenggala menjadi sangat khawatir.

Ia takut jika salah memilih menantu atau jika penolakan terhadap salah satu pelamar sakti akan memicu kemarahan dan berujung pada peperangan yang dapat menghancurkan kerajaannya.

Di sisi lain, ia juga ingin memastikan putrinya mendapatkan pendamping hidup terbaik, bukan hanya tampan atau kaya, tetapi juga memiliki kesaktian dan budi pekerti luhur.

Setelah berunding dengan para penasihat kerajaan dan putrinya, sang raja akhirnya menemukan sebuah solusi.

Sebuah sayembara terbuka bagi siapa saja yang merasa mampu memenuhi syarat yang akan diajukan. Keputusan ini segera diumumkan ke seluruh negeri, menarik perhatian banyak pihak.

Lembu Suro, Sosok Mengerikan yang Penuh Ambisi

Kedatangan sosok lembu suro yang menggetarkan jagad sayembara
Kedatangan sosok lembu suro yang menggetarkan jagad sayembara

Di antara kerumunan pelamar, satu sosok yang paling menarik perhatian adalah Lembu Suro.

Ia adalah seorang adipati atau penguasa dari kerajaan gaib di sekitar Gunung Kelud yang dikenal mempunyai kesaktian luar biasa.

Meskipun konon wujudnya menyeramkan menyerupai kepala lembu dan berbadan manusia, ia memiliki kekuatan fisik yang dahsyat dan ilmu gaib tingkat tinggi.

Kedatangan Lembu Suro untuk mengikuti sayembara menunjukkan keseriusannya untuk mempersunting Dewi Kili.

Ia berdiri dengan tenang, namun penuh percaya diri di antara para pelamar lainnya.

Sorotan matanya yang tajam mengarah ke panggung kehormatan di mana Raja dan Dewi Kili Suci duduk.

Tujuannya hanya satu, memenangkan sayembara dan membawa pulang Dewi Kili sebagai istrinya.

Syarat Mustahil yang Diajukan dalam Sayembara

Ketika syarat sayembara diumumkan, seluruh hadirin terdiam menyimak dengan saksama.

Sang Raja mengumumkan, “Barang siapa berkehendak mempersunting Putri Dewi Kili Suci, maka ia harus mampu membuktikan kesaktiannya dengan menyelesaikan tugas berikut.

Membangun dua buah sumur yang dalam di puncak Gunung Kelud. Kedua sumur harus diselesaikan dalam waktu satu malam.

Sebelum fajar menyingsing, satu sumur harus mengeluarkan air berbau harum semerbak, laksana bunga melati dan satu sumur lagi harus mengeluarkan air berbau amis, menyengat laksana darah.”

Seketika, gumaman dan keterkejutan melanda alun-alun. Syarat yang diajukan benar-benar di luar nalar manusia biasa.

Menggali satu sumur saja di sana sudah merupakan pekerjaan luar biasa sulit, apalagi dua sumur yang sangat dalam dan harus selesai hanya dalam waktu semalam.

Banyak pelamar dari kalangan manusia langsung pucat pasi dan kehilangan nyali. Mereka sadar bahwa tugas ini hanya bisa diselesaikan oleh makhluk dengan kekuatan gaib atau kesaktian tingkat dewa.

Namun, di tengah keraguan dan ketidakpercayaan banyak orang, Lembu Suro justru tertawa menggelegar.

Kesaktian Lembu Suro yang Menggetarkan

“Haha! Hanya membuat dua sumur di Gunung Kelud? Terlalu mudah untukku,” seru Lembu Suro lantang, matanya tajam menatap Dewi Kili Suci.

Sosok berwujud lembu itu melangkah percaya diri, penuh aura kekuatan yang menggetarkan. “Aku, Lembu Suro, siap menyanggupi tantangan ini. Sebelum ayam jantan memecah fajar, dua sumur itu akan selesai.”

Pernyataan penuh keyakinan itu membuat suasana mendadak tegang. Dewi Kili Suci menggigit bibirnya, merasa firasat tak menyenangkan.

Ia tak menyangka ada makhluk yang begitu yakin sanggup melaksanakan tugas berat itu terlebih lagi, makhluk berkepala lembu yang membuat bulu kuduknya berdiri.

Namun, peraturan telah diumumkan. Tidak ada pilihan selain memberi kesempatan. Dengan berat hati, Raja Jenggala menyetujui dan memerintahkan sayembara dimulai ketika senja tiba.

Begitu matahari tenggelam di balik cakrawala, Lembu Suro langsung bergegas ke puncak Gunung Kelud.

Hentakan kakinya membuat tanah berguncang, seolah alam pun tunduk pada kekuatannya. Ia mencurahkan seluruh kesaktiannya tanduk runcingnya menembus batuan keras, menggali dengan kecepatan luar biasa.

Demi memenangkan hati sang putri, ia bekerja tanpa jeda, dikuasai ambisi membara.

Saat fajar mulai menyingsing dan sinar merah pertama mengintip dari timur, dua sumur dalam terbentuk sempurna.

Yang satu menghembuskan wangi semerbak, satunya lagi memancarkan bau amis menusuk hidung sesuai syarat sayembara.

Kepiawaian Akal Dewi Kili Suci

Lembu suro menyanggupi permintaan dari sang putri untuk masuk ke sumur buatannya sendiri
Lembu suro menyanggupi permintaan dari sang putri untuk masuk ke sumur buatannya sendiri

Kabar kemenangan Lembu Suro segera mengguncang Istana Jenggala. Dewi Kili Suci dan Raja pun terkejut bukan main.

Sang putri merasakan ketakutan mencengkeram dadanya. Ia tak bisa membayangkan hidup berdampingan dengan sosok buas berkepala lembu, meski mengagumi kesaktiannya.

Namun, Dewi Kili Suci bukan putri biasa. Otaknya cepat bekerja, mencari celah keluar dari janji yang terlanjur diucapkan. Ia tahu bahwa membatalkan perjanjian secara terang-terangan bisa berakibat fatal. Maka lahirlah rencana licik dalam benaknya.

Dengan tenang ia menghadap ayahandanya, mengajukan permintaan.

“Sebelum menerima Lembu Suro sebagai suami, izinkan putri memeriksa langsung sumur buatannya. Putri ingin memastikan kedalaman dan bau khasnya sesuai syarat.”

Raja menyambut ide itu sebagai harapan terakhir, dan rombongan istana pun menuju Gunung Kelud. Di sana, Lembu Suro sudah menanti dengan bangga, menantikan mahkota kemenangannya tanpa tahu bahwa malapetaka tengah disusun di balik pujian.

Sumpah Dendam dari Dasar Gunung

Sumpah serapah lembu suro kediri dadi kali, blitar dadi latar, tulungagung dadi kedung. ”
Sumpah serapah lembu suro kediri dadi kali, blitar dadi latar, tulungagung dadi kedung. ”

Sesampainya di puncak, Dewi Kili Suci memuji sumur buatan Lembu Suro. Tapi kemudian, dengan nada lembut namun penuh jebakan, ia berkata:

“Kakang, bolehkah engkau masuk ke dalam sumur amis itu? Hamba ingin mendengar langsung darimu, apakah benar baunya menyengat sesuai permintaan.”

Lembu Suro, yang tengah larut dalam euforia kemenangan, menuruti permintaan itu tanpa curiga. Ia turun ke dalam sumur.

Begitu tubuh Lembu Suro tak lagi terlihat, Dewi Kili Suci memberi isyarat cepat. Para prajurit yang telah bersiaga segera menggulingkan batu-batu besar ke dalam sumur, diikuti tumpukan tanah yang menimbun dengan cepat.

Dari dalam sumur, terdengar teriakan keras. Lembu Suro mencoba naik, namun tertimbun. Suaranya kian lemah. Di ambang kematian, ia mengerahkan tenaga terakhir untuk mengutuk:

“Wong Kediri, bakal entuk piwales saking pengkhianatan ku iki. Kediri bakal dadi kali, Tulungagung dadi Kedung Blitar dadi latar.

Konon, lubang tempat terkuburnya Lembu Suro itulah yang kini dikenal sebagai kawah Gunung Kelud.

Amarah Lembu Suro tak mati bersama jasadnya. Ia tetap hidup dalam gelegar Gunung Kelud yang meletus dari waktu ke waktu, membawa pesan dendam dari masa silam.

POSTING TERKAIT

TERPOPULER