PatriaPos Indonesia | Portal Media Independen Terkini & Terpercaya

58 Orang di Selorejo Blitar Keracunan Massal Usai Konsumsi Makanan saat Posyandu Lansia

Korban keracunan Massal di Balai Dusun Sidorejo Kabupaten Blitar
Korban keracunan massal di Balai Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, tengah menjalani perawatan intensif di layanan fasilitas kesehatan.

Blitar – Kegiatan rutin posyandu lansia yang digelar di Balai Dusun Sidorejo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, berujung dengan keracunan.

Pasalnya sebanyak 58 orang dilaporkan mengalami keracunan massal. Mereka mengalami gejala mual, muntah, diare, dan lemas setelah mengonsumsi makanan yang disediakan dalam acara tersebut.

Bahkan hingga kini, 22 orang di antaranya masih menjalani perawatan intensif di sejumlah layanan fasilitas kesehatan.

Kepala Seksi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi mengatakan kejadian keracunan ini baru diketahui pada Minggu (11/5/2025) sekitar pukul 10.45 WIB, saat bidan desa setempat menerima laporan dari warga mengena sejumlah lansia yang tiba-tiba mengalami gejala pencernaan serius.

Di mana sebelumnya, pada Sabtu (10/5/2025), sekitar pukul 08.00 WIB, para peserta mengikuti rangkaian kegiatan posyandu seperti senam pagi, pemeriksaan tensi dan berat badan. Usai kegiatan, setiap peserta menerima satu bungkus kolak kacang hijau serta dua buah pisang.

“Sebagian langsung mengonsumsi di tempat, sebagian lagi dibawa pulang. Beberapa jam setelahnya mulai muncul keluhan seperti muntah dan diare. Ini mengindikasikan gejala keracunan dengan masa inkubasi di atas 4 jam,” jelas Ipda Putut saat dikonfirmasi pada Senin (12/5/2025).

Dikatakannya sebagai respons cepat, tim dari Polsek Selorejo bersama unit Inafis dan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar langsung melakukan penyelidikan di Puskesmas Boro, tempat sebagian besar korban dirawat.

Selain itu sampel makanan yang dikonsumsi korban juga telah dikirim ke Laboratorium Polda Jatim untuk dianalisis. Bahkan penyelidikan epidemiologi juga telah dilaksanakan, termasuk wawancara dengan tenaga kesehatan serta para korban.

Ipda Putut menyatakan, indikasi awal menunjukkan bahwa keracunan disebabkan oleh kontaminasi bakteri dalam makanan.

“Berdasarkan pemeriksaan awal dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas, gejala dan waktu inkubasi sesuai dengan paparan bakteri. Namun, hasil resmi masih menunggu uji laboratorium,” bebernya.

Saat ini para korban tersebar di beberapa fasilitas kesehatan, antara lain Puskesmas Boro, Klinik Pelita Husada, RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, hingga beberapa praktik bidan mandiri.

Rinciannya dari 58 orang yang mengalami keracunan itu, 22 orang menjalani rawat inap dan 36 orang lainnya mendapat perawatan jalan. Beberapa korban di antaranya merupakan ibu hamil, anak-anak, dan kader posyandu yang ikut membantu dalam persiapan makanan.

“Kami masih terus memantau perkembangan kesehatan para korban, terutama yang masih dirawat. Koordinasi juga terus dilakukan dengan Dinas Kesehatan untuk langkah pencegahan agar insiden serupa tidak terulang,”terang dia.

Sementara itu kejadian keracunan ini masih diselidiki oleh kepolisian setempat.

POSTING TERKAIT
TERPOPULER