BLITAR – AKBP Arif Fazlurrahman kini menjabat sebagai Kapolres Blitar, membawa pengalaman dan nilai-nilai kuat dalam kepemimpinannya.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2005 ini dikenal sebagai sosok berdedikasi tinggi, dengan latar belakang keagamaan yang kuat.
Sejak kecil, Arif tumbuh dalam lingkungan yang mengutamakan nilai-nilai Islam. Berasal dari Aceh, ia menghabiskan masa remajanya dengan menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Assalam, Solo, bersamaan dengan pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Pengalaman ini membentuk karakter disiplin dan kepemimpinannya yang berbasis pada moral serta nilai-nilai empati.
“Kadang pulang ke Aceh, dan orang tua selalu menanyakan apakah ada kendala di pondok. Saya selalu menjawab tidak ada, meskipun senioritas di pesantren zaman dulu cukup terasa,” ungkapnya, Minggu (30/3/2025).
Setelah lulus dari MTs, Arif melanjutkan pendidikannya di Madrasah Aliyah (MA) sebelum akhirnya diterima di Akademi Kepolisian.
Kombinasi pendidikan agama dan kedisiplinan di kepolisian menjadikannya sosok pemimpin yang mengedepankan integritas dan kepedulian terhadap masyarakat.
Sebagai pribadi yang religius, Arif memiliki kebiasaan unik. Handphone pribadinya disetel agar setiap satu jam sekali melantunkan ayat suci Alquran.
Hal ini menjadi pengingat bagi dirinya serta orang-orang di sekitarnya untuk selalu mengingat Allah di tengah kesibukan tugas kepolisian.
Kedekatan dengan nilai-nilai Islam juga terlihat dalam berbagai kegiatan sosial yang rutin ia lakukan.
Di bulan Ramadan 1446 H, misalnya, ia mengajak anak-anak yatim berbelanja kebutuhan sehari-hari. Menurutnya, menyayangi anak yatim adalah salah satu ajaran Rasulullah SAW.
“Saya ingin memberikan kebahagiaan kepada mereka, karena membahagiakan anak yatim adalah bagian dari ajaran Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Sebagai Kapolres, Arif tidak hanya berfokus pada tugas kepolisian, tetapi juga berupaya membangun spiritualitas di lingkungan kerjanya.
Setiap malam Jumat, ia mengadakan doa bersama dan pengajian di kantornya, sering kali mengundang anak yatim untuk ikut serta.
Pendekatan kepemimpinannya yang humanis membuatnya dihormati oleh anggota kepolisian maupun masyarakat.
Ia selalu menekankan pentingnya integritas, profesionalisme, dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Sebelum menjabat sebagai Kapolres Blitar, Arif pernah bertugas sebagai Kasatlantas Polrestabes Surabaya. Di sana, ia berhasil menerapkan berbagai inovasi untuk meningkatkan keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
Keberhasilannya dalam mengelola keamanan di Surabaya menjadi salah satu alasan ia dipercaya memimpin Polres Blitar sejak Desember 2024.
Salah satu kasus besar yang ia tangani adalah penangkapan 11 oknum pesilat yang terlibat dalam pengeroyokan di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, pada Februari 2025. Tiga orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
“Tindakan tegas ini kami ambil untuk memberikan efek jera dan menjaga ketertiban di masyarakat,” tegasnya.
Arif juga memiliki keunggulan dalam kemampuan berbahasa Inggris dan Arab. Hal ini memungkinkannya berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk dalam kerja sama internasional dan menangani kasus yang melibatkan warga negara asing.
Selain itu, ia sering diundang sebagai pembicara dalam seminar dan pelatihan. Meski tidak memiliki gelar keagamaan, ia kerap dipercaya menjadi imam tarawih dan memberikan ceramah di berbagai kesempatan, termasuk saat buka puasa bersama.
Baca Juga
- Satreskrim Polres Blitar Amankan Terduga Pelaku Pembacokan di Wonotirto dalam Waktu Kurang dari 2x24 Jam
Blitar – Polres Blitar berhasil mengamankan terduga pelaku pembacokan yang terjadi di wilayah Ngeni, Kecamatan…
- Bupati Blitar Rijanto Apresiasi Polres Blitar Jaga Kamtibmas Jelang Lebaran
Blitar- Bupati Blitar Rijanto memberikan apresiasi tinggi terhadap Polres Blitar karena serius dalam menjaga ketertiban…
- Satreskrim Polres Blitar Amankan Terduga Pelaku Pembacokan di Wonotirto dalam Waktu Kurang dari 2x24 Jam
Blitar – Polres Blitar berhasil mengamankan terduga pelaku pembacokan yang terjadi di wilayah Ngeni, Kecamatan…