BLITAR – Guntur Wahono, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dari Fraksi PDI Perjuangan, kembali melaksanakan kegiatan reses masa sidang II tahun 2025 di Daerah Pemilihan (Dapil) 7 yang mencakup Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, dan Kota Blitar. Acara tersebut berlangsung di Kantor Desa Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, pada Jumat (4/7/2025).
Kegiatan reses ini juga dihadiri oleh Budi Susila Jaya, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar, serta sejumlah kepala desa dan para pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih yang berasal dari berbagai kecamatan, antara lain Wlingi, Doko, Selopuro, Kesamben, dan Selorejo.
Dalam kesempatan tersebut, Guntur Wahono memberikan pembekalan khusus kepada para pengurus koperasi terkait implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 yang berfokus pada penguatan Koperasi Merah Putih di tingkat desa.
Untuk memperkaya pemahaman para peserta, ia juga menghadirkan beberapa narasumber dari instansi terkait, seperti Dinas Koperasi, Bapemas, Dekopin, serta Kepala Lapenkop Jawa Timur, Moh Faishol Khusni.
“Kami memiliki komitmen kuat untuk menuntaskan program di 248 desa dan kelurahan yang tersebar di 22 kecamatan melalui enam titik kegiatan. Setiap titik mengakomodasi beberapa kecamatan sesuai jumlah desanya. Tujuan kami adalah menciptakan sinergi nyata antara kepala desa, BUMDes, dan Koperasi Merah Putih,” ujar Guntur Wahono dalam sambutannya.
Ia menambahkan bahwa banyak pengurus koperasi dan BUMDes yang sebelumnya merasa pesimis dan kehilangan arah karena minimnya pengetahuan tentang peran koperasi di tingkat desa. Namun, melalui pemaparan dari para narasumber, perlahan-lahan keraguan tersebut mulai teratasi.
“Banyak yang awalnya bingung dan ragu, tetapi setelah mendapatkan penjelasan yang mendalam, mereka mulai memahami arah dan solusi yang bisa ditempuh. Saya lihat mereka kini lebih optimistis menghadapi tantangan di desanya masing-masing,” tambah Guntur.
Guntur juga menyoroti pentingnya peran Koperasi Merah Putih dalam mendukung perekonomian masyarakat desa, khususnya dalam penyediaan berbagai kebutuhan pokok bersubsidi seperti LPG, pupuk, hingga kebutuhan sehari-hari lainnya.
“Koperasi Merah Putih ini harus bisa menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat desa terhadap barang-barang bersubsidi. Tentu, untuk bisa terwujud, diperlukan regulasi yang kuat dari pemerintah dan koordinasi yang solid antara dewan koperasi di Jawa Timur dengan para kepala daerah,” tegasnya.
Di sisi lain, Budi Susila Jaya yang juga hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan apresiasinya atas pelaksanaan reses ini. Menurutnya, kegiatan ini memberikan banyak manfaat, khususnya dalam memperkuat pemahaman para pengurus koperasi dan BUMDes di wilayah Kabupaten Blitar.
“Reses ini sangat positif karena mampu memberikan wawasan dan pemahaman baru kepada pengurus koperasi dan BUMDes. Kami juga bersyukur bahwa sejumlah kecamatan seperti Kesamben, Selorejo, Doko, Selopuro, dan Wlingi telah mendapat alokasi anggaran untuk mendukung penguatan ekonomi di desa,” ujar Budi.
Ia menambahkan, khusus di wilayah Kesamben, sinergi antara kecamatan, partai politik, dan koperasi terus dijaga dan diperkuat melalui berbagai pelatihan dan komunikasi yang berkesinambungan.
“Di Kesamben, pelatihan rutin dan komunikasi intensif terus kami lakukan agar Koperasi Merah Putih benar-benar bisa berjalan maksimal dan memberi manfaat nyata bagi warga desa,” pungkas Budi.